Selasa, 25 Disember 2012

Ajaran Kafirisasi


Bab VI
MENGENAL BEBERAPA AJARAN KAFIRISASI

"Orang-orang yang menyombongkan diri berkata,
'Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya
kepada apa yang kamu imani itu'…"  (al-A'raf: 76).

Gerakan konspirasi global yang dipelopori tokoh dan organisasi anti-agama, seperti: The Knight Templar, Adam Weishaupt, Theodore Hertzl, Aliester Crowley, telah melahirkan gerakan neo zionisme. Gerakan neo zionisme adalah sebuah gerakan yang tidak lagi menjadikan pendirian Negara Israel sebagai isu sentral, melainkan sudah berubah menjadi satu ambisi atau gerakan konspirasi untuk menguasai dunia dengan cara menguasai moneter dan menundukkan agama-agama konservatif yang dianggapnya akan menjadi penghalang untuk mewujud­kan cita-cita "dunia baru" (novus ordo seclorum). Neo-zionisme ingin menghapuskan ajaran-ajaran dogma agama. Semula mereka hanya menghantam Kerajaan Katolik Roma. Dengan nyata-nyata, mereka mengaku sebagai anti-Kristus, namun kemudian mereka menyerang seluruh agama, terutama agama Islam sebagai agama tauhid yang memberikan pencerahan dan semangat perjuangan serta pembebasan manusia dari segala bentuk penindasan. Mereka menganggap agama Islam sebagai saingan utamanya dalam menegakkan "pemerintahan global" tersebut. Mereka mencoba memasuki berbagai ajaran agama, mengubahnya, menyusupkan ajaran-ajaran palsunya. Hal itu sebagai­mana Al-Qur'an telah memperingatkan kelicikan tata cara kaum Yahudi yang mengubah beberapa bagian dari Bibel. Hal yang paling nyata adalah ulah Anton Sandorz La Vey yang membuat Satanic Bible sebagai bentuk persaingan nyata atas Bibel kaum Kristiani.


Dalam bidang pemikiran, kaum neo-zionisme memperkenalkan satu bentuk ideologi ateisme baru, yaitu ajaran berpikir bebas (free­thinking), nihilisme, unitarian-universalist, humanisme sekuler, aliran kiri baru (leftist), dan sebagainya.

Dogma-dogma agama diserang melalui berbagai penalaran yang dianggap sebagai bentuk pemikiran modern dan paling humanis. Mereka pun melemparkan ranjau dengan mengajarkan bahwa potensi kekacauan dan konflik lebih dihasilkan melalui agama. Bila dunia ingin damai sejahtera maka dunia harus dibebaskan dari tirani agama, karena agama inilah yang menjadi pemicu utama tumbuhnya konflik dunia.

Tentang gerakan kafirisasi neo-zionisme ini, penulis akan menguraikan secara umum dan singkat beberapa aliran kepercayaan, sekte, serta pemikiran baru yang berbau ateisme agar umat Islam dan juga umat beragama sadar bahwa di hadapan kita telah bergerak "buldozer kafirisasi" yang akan mencabut umat beragama dari Tuhannya masing-masing.

A. Setanisme

Penyembahan terhadap setan ini, untuk pertama kali diperkenalkan secara sistematis dan terorganisasi oleh Aleister Crowley (1875-1947). Pengalaman dirinya mempelajari aliran kebatinan, khususnya tradisi mistik kuno Yahudi yang disebut Kabalah telah mengantarkannya menjadi anggota Order of the Golden Dawn, sebuah organisasi yang mempelajari dan mengembangkan ajaran mistik dan ikut mengembangkan organisasi freemason sebagai organisasi "lelaki jantan" yang memilih dan mengembangkannya sebagai organisasi yang sangat ketat untuk membangun lelaki yang kuat, cerdas, dan mempunyai daya pikat. Crowley dianggap sebagai penggagas pertama lahirnya ajaran setanisme dan bertujuan untuk mempersatukan atau melebur semua agama yang ada.

Ajaran dan pemikiran tentang setanisme ini dituangkan dalam tulisannya yang diberi judul Liber Legis yang intinya mengajarkan kebebasan manusia sebagai inti kehidupan. Dia menekankan bahwa hidup yang sebenarnya harus terbebaskan dari segala ikatan peraturan, sebagaimana ditulisnya:

"Tidak ada hukum, kerjakanlah apa yang kau inginkan. Jadilah kuat, sang laki-laki! Nikmati dan reguklah dengan sepuasnya segala kegairahan nafsu, jangan takut dengan Tuhan karena perbuatanmu itu."

(There is no law, do what you will, be strong man! Desire and enjoy all things of the senses and ecstacy; do not fear that God will reject you for this…)

Andrea Porcarelli menulis, "Ajaran setan merupakan bentuk pe­mujaan diri yang dihubungkan dengan caranya yang radikal untuk melawan segala macam bentuk ketuhanan, khususnya gambaran Tuhan sebagaimana tertulis dalam Bibel."

("Satanism is the abosulute exaltation of the self, connected with a radical rebellion against the divine in general and of the God of the Bible in particular. . .. ")

Secara garis besar ajaran setanisme ini dapat dikelompokkan dalam tiga bagian besar, yaitu sebagai berikut

1. Religious Satanisme. Bagi para pengikutnya, setan adalah sumber kehidupan dan kekuatan alam yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan akhirat. Setan memberikan arah dan ajaran untuk menikmati hidup yang nyata sebagai surga dan neraka. Dunia adalah tempat keduanya. Untuk itu, setanisme mengajarkan sekularisme murni dalam pengertian hidup hanya untuk hari ini, dan jangan percaya dengan kehidupan akhirat. Inilah agama setan. Agama yang nyata dan langsung menyentuh kehidupan manusia yang paling eksistensial tanpa diracuni oleh dogma-dogma. Dan, bagi para pangikutnya setanisme adalah benar-benar agama yang bukan dogma. Agama yang mengajarkan cara hidup merdeka, sebagaimana setan yang menunjukkan jati dirinya sebagai jiwa yang bebas merdeka dan demokratis. Setan berani melawan kehendak Tuhan sebagai bukti bahwa setan merupakan sebuah kekuatan natural yang ingin meningkatkan "martabat" manusia untuk berani melawan setiap penindasan. Bagi mereka setan adalah "bapaknya demokrasi" yang memberikan contoh keberanian, kejantanan kepada umat manusia, dengan cara. memprotes Tuhan, walaupun harus mengambil risiko terbuang dari surga.       

2. Gothic Satanism. Ia merupakan bentuk ajaran setan yang menekan     kan pada bentuk-bentuk ritual, seperti pengorbanan, ritual mistik; dan sihir yang merupakan bagian dari tata cara ritual penyembahan kepada setan dalam bentuknya yang kuno dan primitif; sebagaimana terjadi pada abad pertengahan. Beberapa aliran dan simbol setan ini diambil atau diterapkan beberapa tata cara sebagaimana ritual atau sakramen yang berlaku di dalam gereja Kristiani. Mereka mengganti salib dengan membuat salib terbalik atau membuat lambang sendiri berupa gambar swastika; pentagram, dan sebagainya. Agama-agama pagan selalu memakai berbagai simbol amulet, sehingga ada beberapa sekte Kristen yang tidak memakai salib, karena dianggapnya salib sebagai bentuk simbolisasi dari agama pagan tersebut. Gothic Satanisme terlahir pada saat umat Kristen memburu kaum bid'ah dan membakar para wanita tukang sihir (the witch burnings).

3. Satanic Dabblers. Bentuk ajaran ini merupakan sinkretisasi atau gabungan dari berbagai aliran kepercayaan dan memperkaya dirinya dengan aliran sihir (black magic). Aliester Crowley memelopori tata cara gabungan mistik ini dalam ajaran mistiknya yang disebut dengan Thelema. Dalam bentuknya yang modern, ritual        isme penyembah setan ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran kriminal, seperti menggali atau merusak kuburan tertentu, serta melakukan vandalisasi pada kuburan dengan tulisan atau gambar dan simbol setan.    

Ajaran Crowley dikembangkan lebih modern dan terorganisasi rapi oleh Anto Sandorz La Vey yang mendirikan Church of Satan (Gereja Setan) pada tanggal 30 April 1966 yang dikenal dengan "hari             setan" (Walpurgisnacht). Untuk menanamkan keyakinan kepada para pengikutnya, La Vey mengarang beberapa buku di antaranya: The Satanic Bible (1969), The Satanic Ritual (1969), dan The Complete Witch (1972).

Organisasinya dikembangkan dengan sistem manajemen modern. Setiap daerah ditentukan hierarki gereja yang disebut grottos, pylons atau kuil. Ajaran setanisme ini menjungkirbalikkan seluruh tatanan keyakinan agama yang ada khususnya Kristen. Beberapa ajarannya adalah sebagai berikut.

      a. "Tuhan diciptakan sendiri oleh manusia dengan berbagai bentuk sesuai imajinasi manusia itu sendiri. Tuhan tidak ada, selama manusia berpikir bahwa Tuhan memang tidak ada"        

b.       "Surga dan neraka tidak ada (heaven and hell do not exist)."   

c.   "Setan bukanlah suatu wujud, melainkan sebuah kekuatan alam kosmik."

      d.   "Setan mempunyai berbagai nama antara lain Lucifer, Belial, dan Leviathan, disamping simbol-simbol lainnya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari ajaran setanisme, seperti Baphomet dan Jahbulon."

      e.   "Manusia adalah sentral perhatian, karena manusia merupakan bintang dalam struktur kosmik."

Ajaran setanisme yang ditawarkan oleh La Vey hanyalah bagian kecil saja dari sebuah konspirasi ideologi global yang menunjukkan kesombongan atau arogansi yang menantang dan sekaligus menafikan sistem iman umat beragama, sebagaimana dijelaskan dengan gamblang di dalam Al-Qur'an tentang sifat orang-orang kafir sebagai berikut:

"Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit." (Shad: 2)

Ajaran setanisme merupakan bentuk ideologi baru yang secara nyata menantang kaum beragama untuk memperkuat diri dari terpaan atau serangan mereka yang menyerbu dengan dahsyat dan meng­guncang hati umat manusia.

B. Upacara Ritual Gereja Setan

Bentuk upacara gereja setan penuh dengan nuansa magis. Ruangan yang dicat hitam dengan altar yang di kelilingi cahaya lilin yang temaram. Pada bagian kanan altar ditempatkan lilin berwarna putih yang me­lambangkan sihir putih (white magic) sedangkan di sebelah kiri ditempatkan lilin berwarna hitam sebagai lambang dari kekuatan sihir hitam (black magic) atau sering disebut sebagai "kekuatan kegelapan" (the powers of darkness). Upacara dipimpin pendeta dengan membunyikan bel sembilan kali dan pemimpin berjalan mengelilingi altar berlawanan dengan arah jarum jam.

Beberapa perangkat lain dalam upacara tersebut antara lain: pedang, mangkok, tengkorak, bel kecil yang diletakkan pada meja dekat altar Pada awal pembentukan gereja setan, biasanya dibaringkan seorang wanita bugil di atas altar, tepat di bawah lambang pentagram. Selesai upacara yang diiringi dengan nyanyian dan mantera- mantera, dilanjutkan dengan hubungan badan massal diantara anggota jemaatnya (orgy), atau melakukan masturbasi. Para jemaat terlibat aktif dalam kegiatan seks secara bebas diantara jemaat yang hadir, sesuai dengan keinginannya masing-masing (engage in sexual activity freely, in accordance with your needs , which may be best realized through monogamy, or by having sex  with many others, through heterosexuality, homosexuality, or bisexuality).

Upacara ini dilakukan pada saat tertentu yang ditetapkan, untuk melantik atau melakuan inisiasi anggota baru, penyembuhan, serta instruksi dari pimpinan gereja.

La Vey memperkenalkan pula beberapa hari besar yang harus dirayakan pengikut gereja setan antara lain, sebagai berikut:

1.      Walpurgisnacht pada tanggal 30 April.
2.      Haloween pada malam 31 Oktober
3. Solstices bulan Juni dan Desember
4. Equinoxes pada bulan Maret dan September

Ajaran setanisme memperkenalkan, bahkan mengakui pula eksis­tensi Lucifer serta Leviathan yang sering dikaitkan sebagai satu wujud kekuatan kosmik, diambil dari aliran mistik kuno Yahudi yang meng­hubungkannya dengan kata "Heylei" yang artinya 'bintang pagi yang cemerlang'. Lucifer dipersonifikasikan pula sebagai anak dari Astra dan Auora atau Eos. Lucifer dipuja karena dianggapnya sebagai "putra cahaya" (the son of light) dan merupakan mitra dari setan sebagai "anak kegelapan" (the son of darkness).

C. Sekte-sekte

1. The People Temple (Kenisah/Kuil Rakyat)

Didirikan oleh James (Jim) Warren Jones (1931-1978) di Indianapolis tahun 1950. Semula didirikannya sebagai bentuk kegiatan yang bersifat sosial-keagamaan, menyatukan warga keturunan Afrika-Amerika, mengurus orang-orang jompo, tunawisma, dan para penganggur. Jim Jones mengajarkan cinta kasih, persaudaraan, kebebasan, dan per­samaan, lalu berkembang menjadi satu ajaran yang bersifat sosialistis, bahkan komunis. Dalam perkembangan lebih lanjut Jim Jones me­ngecam pemerintah dan umat Kristiani sebagai orang-orang kulit putih yang munafik (the hypocrisy of  white Christian) yang kemudian me­nyebabkan kelompok tersebut mulai dibenci oleh masyarakat sekitarnya.

Oleh karena tekanan lingkungan, menyebabkan dia memindahkan pusat kegiatannya ke Ukiah di Northern California dan menggalakkan ajarannya dengan mengatakan bahwa kiamat hanya tinggal hitungan waktu dan bumi hancur dikarenakan perang nuklir. Ajarannya yang ekstrem, menyebabkan dia pindah lagi ke Jonestown Guyana. Di tempat yang baru ini, ia memulai kehidupan komunal. Di atas lahan seluas empat hektar, kelompoknya mulai mengembangkan hidup mandiri dengan cara memenuhi seluruh kehidupannya melalui hasil karya jemaatnya. Jones mengembangkan ajarannya dengan nama the transaltion sebagai bentuk ajaran akan kehidupan hakiki, yaitu di planet ruang angkasa. Jasad hanyalah sementara, sedangkan roh akan segera kembali ke tempat asalnya di planet. Pada tahun 1970, Jones terlibat dengan pemakain obat terlarang dalam jumlah yang besar dan diduga menjadi sumber peng­hasilannya untuk mendanai Kenisah/Kuil Rakyat. Pada bulan November 1978, Leo Ryan seorang anggota Kongres meluangkan waktunya untuk memeriksa kehidupan para pengikut Kenisah Rakyat di Jonestown tersebut. Setelah selesai melakukan kunjungannya, Ryan yang berada di ruang tunggu bandara untuk kembali ke Amerika. Lalu pada saat yang bersamaan, ia didatangi oleh sekelompok pengikut Kenisah Rakyat (the people temple) dengan senjata berat lalu memberondong Leo Ryan bersama empat pengawalnya hingga tewas.

Peristiwa ini menyebabkan seluruh pengikutnya berada dalam tekanan dan rasa takut. Jim Jones memberikan pidato rohaninya di hadapan seluruh pengikutnya, seraya mengatakan, "Kehidupan kita tidak di sini. Dunia hanya tempat setan dan orang-orang yang munafik. Kita adalah anak anak Tuhan dan warga planet (planetary citizen) yang akan segera kembali untuk kemudian turun lagi ke bumi sebagai 'pasukan pilihan' untuk menyelamatkan manusia." Selepas pidato, Jim Jones mengajak seluruh pengikutnya untuk melakukan bunuh diri dengan minum racun sianida sehingga 638 orang dewasa dan 276 anak-­anak mati seketika. Dan menurut saksi, ada juga yang mati karena
menembak diri atau ditembak temannya. Sedangkan sebagian yang lain, ada yang melarikan diri ke hutan.

2. The House of Jahweh (Jehovah)

Pada saat Jacob Hawkins bekerja di Kibutz, Israel, pada tahun 1967, ketika itu pula didirikan House of Jahweh yang diyakininya sebagaimana para pengikut Musa yang telah dipilih Tuhan. Dan, pengikutnya me­nyebutnya pula dengan nama "Odessa TX". Aliran ini mempercayai Yahweh atau Elohim sebagai Tuhan dan Yoshua adalah anak Tuhan dan memusatkan kegiatan agamanya pada hari Sabtu. Sehingga mereka menyebut dirinya sebagai Sabbatarians dan merayakan hari-hari agama Yahudi seperti Pantekosta dan Tebernekel. Para anggotanya diwajibkan mengeluarkan derma 10 persen dari penghasilannya untuk kemajuan dan pengembangan agama. Mereka sangat keras dalam disiplin dan tidak mengakui perayaan, sebagaimana menjadi kebiasaan umat Kristiani saat ini, seperti perayaan hari Natal, Paskah, dan Haloween yang dianggapnya sebagai budaya orang kafir (pagan). Sesuai dengan Kitab Injil Perjanjian Lama Imamat 23, mereka merayakan pula dua perayaan agama yang dianggapnya sangat penting, yaitu Yoshua's Memorial dan Last Great Day. Upacara agama yang secara rutin diselenggarakannya pada setiap hari Sabtu disebutnya sebagai the prophetci word.

Para pengikutnya sangat meyakini beberapa ajaran pokok yang harus ditaatinya dengan penuh disiplin, antara lain sebagai berikut:

a. Setan berjenis kelamin wanita yang secara tidak langsung telah menguasai kehidupan manusia, terutama para pegawai pemerintah dan tokoh agama Katolik dan Protestan yang dianggapnya sebagai kelompok sesat, yang sebagaimana di simbolkan kitab Wahyu 13: 11, yaitu iblis bertanduk dua. Untuk melawan pemerintah, mereka membentuk pasukan bela diri yang disebutnya sebagai "Posse Comitatus" dan berpusat di Wisconsin, kota di Amerika

b. Kiamat akan terjadi pada tahun 2001 dan 80 persen penduduk dunia akan mati disebabkan oleh pecahnya perang nuklir Mereka me­yakini bahwa hanya pengikut House of Yahweh yang akan selamat dan meneruskan kehidupan damai selama seribu tahun di muka bumi. Para pengikutnya akan memerankan bagian yang sangat penting dalam menghadapi Armageddon atau keguncangan, huru-hara besar di muka bumi.

3. The Heaven's Gate (Gerbang Surga)

Didirikan oleh Marshall Herff Applewhite dan Bonnie "TI" Lu Trusdale Netteles. Pada awalnya, mereka mendirikan HIM (Manusia Metamorfosis Individu; Human Individual Metamorphosis) pada tahun 1975. Setelah Bonnie meninggal karena terserang kanker tahun 1985, Applewhite mengubah nama HIM menjadi TOA (Penguasa Total Tanpa Nama; Total Overcame Anonymous) pada tahun 1993 dan memindahkan pusat kegiatannya ke San Diego dan mengganti nama TOA menjadi Heaven's Gate.

Para pengikutnya sangat percaya bahwa kehidupan manusia berasal dari makhluk angkasa luar (extraterrestrial: ET) yang diutus oleh kerajaan surga di langit (kingdom of heaven) dan turun ke bumi kira kira 2000 tahun yang lalu. Makhluk yang turun tersebut berjenis kelamin laki-­laki, yaitu "DO" dan ditemani oleh teman wanitanya yang bernaina "TI". Mereka mengendarai pesawat ruang angkasa, dengan "DO" sebagai kaptennya dan "TI" sebagai salah satu admiral yang bertugas sebagai mitra pilot. Mereka sangat percaya bahwa Yesus merupakan bentuk tubuh yang telah dimasuki oleh kekuatan "DO" dan "TI" sehingga pada tubuh Yesus terdapat nilai-nilai surga.

Dipengaruhi kitab Injil Perjanjian Baru Wahyu, mereka sangat yakin bahwa ada hubungan yang erat antara UFO (Unidentified Flying Object) dengan manusia di bumi. Sehingga untuk menyelamatkan diri, manusia harus mampu berkomunikasi dengan UFO, karena roh yang ada di dalam tubuh manusia adalah UFO itu sendiri. Sedangkan tubuh sekadar kontainer atau tempat sementara UFO. Seseorang dapat lang­sung menuju kerajaan langit dengan cara bunuh diri. Dan pada tanggal 23 Maret 1997 yang lalu, para pengikut Heaven's Gate yang terdiri atas 21 wanita dan 18 pria, semua bunuh diri bersama-sama dengan cara minum racun dan kepalanya dibungkus plastik hitam. Mereka yakin bahwa dengan cara seperti itu, penderitaan dunia hilang dan rohnya akan segera menuju ke langit.

4. The Solar Templar

Didirikan oleh Luc Jouret pada tahun 1997 yang merupakan kelanjutan dari "Yayasan Jalan Emas" (Golden Way) di bawah pimpinan Joseph Di Mambro (1926-1995). Jouret meyakinkan para pengikutnya bahwa dirinya adalah titisan dari para Ksatria Templar yang hidup pada abad 14 pada waktu Perang Salib. Itulah sebabnya Solar Templar disebut juga dengan nama International Chivalricc Order Solar Tradition. Aliran ini menyembah matahari (sol invictus), sebagaimana tradisi paraTemplar yang dipengaruhi oleh Raja Konstantin.

Mereka sangat yakin bahwa hari kiamat terjadi karena kobaran api yang menyala-nyala, sebagai akibat ulah manusia sendiri, terutama kerusakan lingkungan. Sehingga kondisi lingkungan di bumi tidak dapat lagi menahan terpaan sinar matahari. Untuk menyelamatkan dunia, mereka harus terlibat aktif dalam program penyelamatan lingkungan agar kiamat dapat dicegah atau ditunda.

Penyimpangan yang sangat mendasar dari aliran ini adalah ke­yakinan akan kematian sebelum kiamat. Para pengikutnya dapat segera menuju ke surga, bila mereka membakar dirinya, sehingga menyatu dengan panasnya sinar matahari sebagai tuhan mereka.

Sebagaimana banyak aliran sempalan lainnya, The Solar Templar tidak luput dari bentuk kriminal dan bunuh diri para pengikutnya. Hal itu terjadi di Swiss; di Montreal dan Quebec, Kanada, setidaknya 53 orang melakukan bunuh diri atau dibunuh.

5. The Family

Didirikan oleh Charles Milles Manson, yang dikenal sebagai sosok manusia yang mempunyai daya pikat. Mampu mempengaruhi para pengikutnya bagaikan terkena hipnotisnya. Kegiatannya dipusatkan di sebuah perkampungan 30 km utara dari kota Los Angeles. Manson menerbitkan satu buletin dengan nama The Family sebagai media komunikasi untuk menyampaikan instruksi kepada para pengikutnya.

Sebagaimana Solar Templar, Manson sangat peduli terhadap ling­kungan dan polusi, sehingga tidak segan melakukan pembunuhan terhadap para tokoh yang dianggap sebagai penyebab kerusakan lingkungan dan kehidupan moral yang rusak. Puncak kebenciannya diwujudkan dengan membunuh Gary Hinman, seorang musisi dan pengedar obat di Los Angeles pada tanggal 31 Juli 1969. Ia juga seorang pembunuh berantai yang sadis. Itu sempat dilakukannya terhadap Sharon Tate Polanski yang sedang mengandung bersama dengan tiga orang teman atau keluarganya pada 9 Agustus 1969.

6. Aum Shinri Kyo

Aliran ini didirikan tahun 1987. oleh Shoko Asahara alias Chizuo Matsumoto (lahir 1955). Sejak lahir, ia mengalami kebutaan dan masuk sekolah luar biasa dan mempelajari cara-cara akupunktur. Setelah dewasa, dia membuka toko obat tradisional dan membuka sekolah Yoga, yang kemudian mengantarkannya untuk melakukan perjalanan ke Gunung Himalaya untuk mendalami Budha dan ajaran Hindu. Kemudian setelah itu muncullah gagasannya untuk mendirikan. aliran Aum Shinri Kyo tahun 1987. Kata "Aum" diambil dari salah satu kata silabel Hindu dan "Shinri Kyo" artinya 'kebenaran tertinggi' yang mencoba menggabungkan atau sinkretisasi antara ajaran Budha, Hindu, dan Kristen yang diilhami oleh Kitab Wahyu.

Asahara dianggap sebagai Kristus oleh para pengikutnya atau Krishna yang akan menyelamatkan dunia. Beberapa kejadian yang menghebohkan masyarakat Jepang dan kekuatan serta fanatisme para pengikutnya.

Para pengikut Aum Shinri Kyo sangat terpikat oleh janji dari Asahara yang akan memberikan kekuatan supranatural kepada para pengikutnya agar dapat selamat dalam pertempuran dahsyat "Arma­geddon". Sebagian pengikut lainnya terpikat karena ajaran Asahara yang sangat antikorupsi.serta kebejatan moral di kalangan pemerintah Jepang yang dianggapnya sangat matrialistik dan tiran.

Asahara menyatakan bahwa dirinya telah mampu melakukan transformasi dirinya ke tahun 2006. Dia.mendapatkan petunjuk bahwa setelah terjadi "Perang Dunia III" atau Armageddon tersebut, kelompoknya akan menjadi pelopor untuk menghancurkan masyarakat yang telah rusak di Jepang, lalu melawan para polisi dan angkatan bersenjata perang peme­rintah Jepang dan Amerika Serikat.

Harian New York Times terbitan 25 Mei 1998 melakukan penelitian bahwa kelompok Aum Shinri Kyo telah membuat berbagai pabrik industri kimia yang mampu memproduksi kimia serta merekayasa mikrobiologi yang akan dijadikan sebagai senjata untuk menghancurkan berbagai instalasi penting di Jepang antara lain: Majelis Rakyat, Istana Raja, dan pangkalan militer Amerika di Yokosuka Mereka mempunyai kendaraan khusus untuk menyebarkan senjata kimia tersebut. Pada tahun 1980, Tsutsurni Sakamoto seorang pengacara yang memperkara­kan Asahara melakukan rekaman wawancara dengannya di studio reka­man di Tokyo, tetapi hasil rekamannya tidak sempat disiarkan karena telanjur dibunuh oleh para pengikutAum Shinri Kyo. Menurut keterangan para pengikut yang tertangkap, Tsutsumi beserta istri dan anaknya diculik, kemudian mereka dibunuh dengan cara diberikan suntikan potasium klorida dengan dosis lebih.

Pembunuhan massal dilakukannya dengan cara menyebarkan gas syaraf beracun di stasiun kereta api bawah tanah pada tanggal 20 Maret 1995. Seketika itu pula, 11 penumpang meninggal, sedangkan lebih dari 500 orang terluka. Karena perbuatannya ini, Asahara ditangkap dan dimasukkan ke penjara pada bulan Juni 1996. Juga ikut serta bersama Asahara adalah Ikuo Hayashi seorang dokter (oleh pers dijuluki sebagai "dokter kematian") ia dianggap paling bertanggung jawab dalam pe­nyebaran gas racun dan lebih dari seratus pengikutnya masuk penjara dengan tuntutan 10 tahun penjara, sesuai dengan Undang-undang Kegiatan Antisubversif.

7. Branch Davidians

Aliran ini merupakan sempalan dari sekte Seven Day Adventis Church yang didirikan Victor Houteff, yang sebelumnya (1919) adalah anggota paling fanatik di lingkungan Seven Day Adventis Church. Se­bagaimana sekte yang lainnya, Houteff sangat terpengaruh oleh Kitab Wahyu Pasal 13 tentang kedatangan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Houteff berkeyakinan bahwa Yesus akan datang apabila umat Kristiani bertobat. Gagasan dan ajarannya ia tulis dalam sebuah buku yang berjudul The Shepherd's Rod yang menjadi nama kelompok untuk merekrut para pengikut yang mempercayai ajaran-ajarannya. Akan tetapi, perekrutan pertamanya. gagal, setidaknya hanya 11 orang yang berhasil ditarik untuk masuk menjadi anggota tersebut pada tahun 1942, Houteff menarik diri sepenuhnya dari Seven Day Adventis Church dan membentuk nama sekte baru yang diberi nama Davidian Seventh Day Adventist. Setelah meninggal pada tahun 1955, Davidian dilanjutkan istrinya, Florences. Di bawah kepemimpinannya, Davidians semakin berkembang, dan Florence mendapatkan banyak keuntungan materi ketika dia meramalkan bahwa yang dimaksudkan dengan 1260 hari, sebagaimana disebutkan Kitab Wahyu 11: 3 akan segera berakhir, dan Kerajaan Daud (the Kingdom of David) akan segera berdiri pada 22 April 1959. Ratusan pengikutnya menyerahkan harta benda, tabungan, dan menjual rumahnya untuk disumbangkan kepada gereja. Tetapi, ramalan Florence telah membuat kecewa jemaatnya, dikarenakan sampai pada waktu yang ditetapkan apa yang telah dinubuatkannya tidak menjadi kenyataan. Ratusan jemaat melakukan protes dan sebagian besar keluar dari kelompok Davidians. Florence mengundurkan diri dan diganti oleh Benjamin Roden yang memproklamasikan dirinya sebagai "orang yang telah ditunjuk untuk mewarisi Kerajaan Daud". Setelah dia meninggal tahun 1978, misinya digantikan oleh istrinya, Lois Roden yang mengaku telah menerima wahyu dari Tuhan dan menyatakan bahwa Tuhan berjenis kelamin wanita dan pria, sedangkan pihak ketiga: roh kudus (the holy spirit) adalah wanita. Dan, Lois mengaku bahwa Tuhan telah mem­beritakan tentang kedatangan Kristus dalam bentuk wujud wanita dalam penampakkannya yang kedua menjelang akhir zaman nanti. Ajaran pendahulu-pendahulu Davidians diteruskan oleh seorang pemimpin baru yang enerjik dan masih muda, yaitu David Koresh dan mengembangkan pusat ajarannya di Waco, Texas.

Koresh membangun kembali puing-puing Davidians dan mampu merekrut para pengikut dari kalangan anak-anak muda. Salah satu ajaran Koresh adalah menjadikan kehidupan seksual sebagai salah satu bentuk panggilan dan tidak terbatas pada anak-anak dan dewasa. Anak anak kecil yang berumur antara 12 sampai 16 tahun diwajibkan untuk melakukan hubungan seksual dan membangun rumah sucinya sendiri dalam per kampungan kelompoknya. Hal itu dimaksudkan untuk menghadapi hari kiamat dan datangnya "peperangan besar" (the Armageddon), Koresh membentuk pasukan bela diri yang dipersenjatai lengkap layaknya persenjataan militer.

8. Kebiasaan Para Jemaat Gereja David Koresh

Gereja David sangat keras dalam disiplin dan mendekati sikap yang fanatik. Diantara kebiasaan mereka yang wajib dilakukan oleh para jemaatnya, sebagai berikut:

a. Wajib mentaati segala peraturan dengan penuh disiplin yang men­cakup antara lain: bangun pagi, makan secara bersama-sama, menanam, dan mengusahakan bahan makanan yang diolah jemaatnya sendiri, juga mewajibkan diri untuk membaca dan mempelajari Bibel secara bersungguh-sungguh dengan interval waktu yang lama, biasanya empat jam dalam satu hari.

b. Menerbitkan buletin berkala yang diberi nama Shekineth Magazine yang wajib dibaca jemaat.

c. Wajib menghadiri peringatan hari besar Yahudi, sebagaimana disebutkan di dalam Kitab Imamat 23: 4-43.

d. Sesuai dengan doktrin "cahaya baru" (new light) yang diajarkan Koresh, para wanita yang telah menikah dapat menjadi istrinya dan disebutnya sebagai "istri spiritual". Beberapa pengamat mengatakan bahwa hal ini merupakan pula salah satu cara Koresh untuk         merekrut anggotanya dengan menjadikan dirinya sebagai "gigolo". Puluhan rumah tangga hancur, dan beberapa istri meminta cerai dari suaminya untuk bergabung dalam jemaat David Koresh dan merelakan dirinya sebagai "istri spiritual" (spriritual wives).

Jemaat David Koresh yang semakin berkembang telah membuat kekhawatiran para orangtua, serta dianggap mengganggu ketenteraman rumah tangga. Beberapa anak kecil telah hilang dan kemudian diketahui bergabung dengan David Koresh. Hal ini menyebabkan ikutnya campur tangan pemerintah, terutama tudingan kepada David Koresh yang memiliki berbagai senjata berat secara tidak sah, serta diduga perkampungannya dipakai sebagai pusat beredarnya obat terlarang. Pada tanggal 19 April 1993, pasukan FBI (Federal Biro Intelegent) melakukan penyerangan ke dalam perkampungan yang dihuni oleh ratusan jemaat Koresh. Kontak senjata pun terjadi, dan David Koresh, beserta 75 pengikutnya tewas ditembak oleh FBI.

9. Children of God

Aliran Children of God (Anak-anak Tuhan) yang merupakan aliran (cult) yang menyempal dari ajaran Kristen sebagai bentuk pembe­rontakan terhadap masyarakat kapitalis yang individualistis, serta melawan budaya yang sudah mapan. Pada era tahun 60-an, para pengikutnya dikenal juga sebagai "generasi bunga" (the flower generation); hippies, atau light clubbers. Children of God mengajak pengikutnya untuk kembali kepada akar ajaran Yesus yang murni, dan menganggap ajaran agama selain Kristen adalah sesat.

Didirikan oleh David Berg yang sebelumnya mengabdi sebagai penginjil Evangelist di Aliansi Misionaris Kristen (Christian and Missi­onary Aliance). Sebagaimana aliran-aliran sesat lainnya, David Berg membuat pula ramalan antara lain bahwa hari kiamat akan terjadi pada pertengahan tahun 1980 lalu, apabila kekuatan koalisi Israel Amerika telah dikalahkan. Dan pada tahun 1989 akan lahir anti-Kristus.

Di samping berkedok dengan mengatas-namakan cinta kasih, beberapa ajaran Children of God yang dijadikan sebagai peraturan (ordo) anggotanya antara lain sebagai berikut:

a. Para anggota sekte The Family menganggap David Berg sebagai "nabi" akhir zaman yang telah diutus Tuhan.

b. Mereka menentang cara kerja pemerintah dan kehidupan beberapa anggota masyarakat yang dianggapnya telah bekerja untuk setan dan menyimpang dari ajaran kasih Tuhan.

c. Kepuasan seksual, mulai dari masturbasi sampai hubungan badan diantara sesama anggotanya dianggap sebagai hadiah Tuhan, yang harus disyukuri dan dilaksanakan dengan penuh suka cita oleh anggotanya.          

d. Mereka tidak percaya kepada ajaran Trinitas. Mereka juga sangat yakin bahwa Yesus telah melakuan hubungan intim dengan ibunya,         Maria. Bahkan, anggotanya percaya dengan doktrin bahwa malaikat Jibril terlibat hubungan seksual dengan Maria untuk membentuk konsepsi Yesus.      

e. Mereka memandang Roh Kudus sebagai bentuk yang feminin dan       menjadi daya atau dorongan untuk kegairahan cinta yang dipengaruhi oleh "ratu cinta yang suci" (the holy queen of love) .

Untuk membina hubungan komunikasi dengan para anggotanya, David Berg menerbitkan buletin Mo Letter ("Mo" singkatan dari Musa). Salah satu seruan yang disebarkan melalui Mo Letter dan menjadi satu keyakinan anggotanya adalah "loving Jesus revelation" (mencintai wahyu Yesus). Sebuah ungkapan yang memberikan jalan untuk menuju cinta abadi dengan kepuasan seksual. Mereka menghafalkan "sajak David Berg" ini sebagai mantera sebelum melakukan hubungan badan dimana sang pria akan membisikkannya kepada pasangannya baik itu hetero­seksual maupun homoseksual atau lesbian, sebagai berikut:

Ketika engkau dicekam rasa sepi
Katakanlah pada-Ku, engkau mencintai-Ku
Tunjukkan kepada-Ku, engkau mencintai-Ku
Inilah cara yang paling dekat dan jalan yang paling utama
Untuk mencintai-Ku

(In the quietness of your chamber when you are alone ,
you can tell Me you love Me and you can show Me you love Me. For this
is a very intimate and special way of loving Me)

Para anggota The Family berhimpun dalam sebuah komunal tanpa ikatan pernikahan, karena ikatan pernikahan menentang ajaran Yesus yang telah mengisyaratkan "anti-family", sebagaimana mereka menafsirkan Matius 10: 34-37 yaitu:

"Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumah. Barangsiapa mengasihi bapak atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagiku.. . ."

Lukas 14:26 , "Jikalau seseorang datang kepada Ku dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.°

10. Saksi Jehovah (Jehovah Witnesses)

Didirikan oleh Charles Taze Russel (1852-1916). Dan sebelum mendirikan sekte Saksi Jehovah ini, Russel adalah anggota sekte Presbi­tarian, Congregational, kemudian menjadi pengikut sekte Adven. Dia mendirikan jemaat sekolah Injil yang diberi nama Zion's Watch Tower Bible and Tract Society. Setelah Russel meninggal dunia pada tahun 1916, kelompok tersebut dipimpin oleh Joseph Franklin Rutherford yang berhasil mengembangkan organisasi keagamaan tersebut dengan merekrut lebih banyak jemaat. Pada tahun 1931, gerakan keagamaan ini lebih dikenal dengan nama Saksi Jehovah (Jehovah Witnesses) dan memfokuskan propaganda agamanya dalam kegiatan penerbitan, diantaranya buletin Watchtower yang diterjemahkan dalam 129 bahasa dan mencapai oplah 22 juta eksemplar yang disebarkan ke seluruh pelosok secara gratis.

Beberapa anggota sekte Saksi Jehovah mempunyai ciri yang sangat khas, yang dijadikan sebagai dasar ajaran dari para pengikutnya, yaitu sebagai berikut:

a. Menolak transplantasi organ tubuh dan tranfusi darah, sesuai dengan penafsiran mereka terhadap Kitab Kejadian 9: 4, Imamat 17: 12-14, Kisah Rasul 15: 29.

b. Meyakini bahwa Tuhan adalah satu, yaitu Jehovah sebagai "pe­megang supremasi" (the supreme being), sedangkan Yesus adalah anak Tuhan yang sebelumnya merupakan roh, sebagaimana malaikat Mikail. Kemudian mewujud dalam bentuk fisik Yesus sebagai manusia suci yang sejak lahir dan kematiannya. Kebangkitan setelah Yesus mati diyakini dalam bentuk roh bukan fisik. Mereka tidak mengakui Trinitas atau Bunda Maria sebagai bagian dari ritual mereka. Yang dimaksudkan dengan Roh Kudus bukanlah Maria, melainkan bentuk kekuasaan Tuhan dalam berhubungan dengan dunia.

c. Mereka menolak salib sebagai simbol Kristen, karena tanda salib merupakan tanda orang-orang kafir (pagan), yang berasal dari kata "stauros" yang artinya 'tiang penyiksaan'. Mereka juga meyakini bahwa Yesus tidak disalib, melainkan disiksa dengan cara tangannya diikat lurus ke atas dan bukan terbuka, sebagaimana salib yang diyakini umat Kristen umumnya.

d. Mereka yakin bahwa Kristus akan datang dan memimpin dunia pada tahun 1914 lalu. Hal ini terbukti dengan terjadinya Perang Dunia I, sebagai simbol kekejaman setan yang kemudian dikalah­kan oleh Kristus dengan membuat "kerajaan surga" di muka bumi.

e. Mereka yakin bahwa dalam waktu yang sangat dekat akan segera         terjadi Armageddon pertempuran yang akan mengantarkan kepada kiamat. Dan Saksi Jehovah akan dipilih sebagai "prajurit Tuhan", sesuai dengan Wahyu 17, untuk membantu Yesus melawan agama-agama palsu, membantu mendirikan kerajaan Tuhan selama seribu tahun yang disebut dengan miliennium.      

f. Mereka yakin bahwa Yesus bukan lahir pada tanggal 25 Desember, tetapi pada tanggal 2 Oktober. Mereka tidak merayakan hari peringatan kematian atau kelahiran Yesus. Bahkan, para anggota yang kedapatan merayakan Hari Natal, Thanksgiving, Hari Kemerdekaan, Haloween, serta perayaan budaya atau nasional lainnya dianggap telah melanggar kesucian agama.

Berbagai aliran atau sekte keagamaan di lingkungan Kristen kiranya tidak akan pernah berhenti, sebagaimana juga kemungkinannya untuk menyelusup ke tubuh agama lainnya. Hal ini bukan dikarenakan terbuka­nya berbagai penafsiran terhadap ayat pada Bibel, melainkan adanya upaya-upaya tertentu untuk membuat para pengikut agama Kristen serta agama lainnya agar melepaskan dirinya dari ajaran agamanya. Kemudian beralih kepada ajaran-ajaran sesat yang tidak lain merupakan bagian dari konspirasi kafirisasi atau memurtadkan para pemeluk agama dari keyakinannya. Bisa saja perubahan tersebut dilihat dari segi antropologi budaya seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin modern, tetapi satu hal yang harus dicatat bahwa perkembangan budaya tersebut tidak lepas dari upaya tangan manusia untuk menciptakan, mengarahkan, membentuk opini, keyakinan, dan kecenderungan umat manusia terhadap keyakinan tertentu. Dengan kata lain, kemajuan teknologi komunikasi akan mempercepat dinamika pemahaman umat manusia terhadap agama. Di satu pihak akan memperkuat keyakinan terhadap agama yang dipeluknya, serta penyebaran agama-agama baru sebagai agama alternatif yang semakin bersinggungan, tetapi di pihak lain menyebabkan tantangan yang semakin terbuka terhadap para pemeluk agama tersebut untuk menentukan pilihannya.

11. The Way International

Didirikan oleh Victor Paul Wierwille (1916-1985) pada tahun 1942. Sebelum mendirikan The Way International, dia adalah seorang penginjil yang bergabung dalam Evangelical and Reformed Church. Setelah kembali melakukan kunjungan ke India, dia mengaku dirinya telah mendapatkan "bisikan wahyu" dari Tuhan dan dirinya ditunjuk sebagai penunjuk jalan untuk menyelamatkan umat manusia dan merasa yakin Tuhan menunjuknya sesuai dengan Kisah Para Rasul 9:2 sebagai berikut:

"... dan meminta surat kuasa daripadanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-­laki atau perempuan yang mengikuti jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem."

Dia keluar dari Evangelical and Reformed Church dan mendirikan The Way International sebagai sekte baru di lingkungan Kristen, dengan beberapa ajaran sebagai berikut:

a. Para pengikut The Way International tidak. mengenal pembaptisan. Karena pembaptisan harus dihayati dan dipahami, sehingga setiap pengikutnya lebih mementingkan pertobatan melalui ucapan yang   jelas dan dinyatakan melalui lisan mereka. Dalam beberapa hal hampir mirip dengan tata cara di lingkungan Pantekosta.

b. Dalam hal ketuhanan, The Way International tidak mengakui Trinitas. Bagi mereka Tuhan adalah satu atau cenderung monoteisme, seperti halnya agama Yahudi.     

c. Manusia yang mati bagaikan orang yang tidur atau tidak sadar dan akan dibangkitkan kembali ketika Yesus kembali atau turun ke bumi, keyakinan ini disebut mereka sebagai "jiwa yang tidur" (the sleep soul).            

d. Yesus tidak disalib di atas palang, melainkan di atas papan lurus dengan tangan ke atas. Penyaliban tersebut terjadi pada hari Rabu dan bangkit kembali pada hari Sabtu.

12. Unfication Church

Didirikan oleh Sun Myung Moon (artinya, orang yang telah men­dapatkan kebenaran) di Seoul Korea Selatan pada tahun 1954. Sun Myung Moon sendiri dilahirkan pada tahun 1920 di Korea Utara. Pada tahun 1972, dia pindah ke Amerika dan membuat kejutan dengan mengadakan pernikahan massal, di mana dua ribu pasangan hadir untuk mendapatkan pemberkatan pada tahun 1984. Saat ini, Unification Church telah merambah hampir ke 150 negara, termasuk di kawasan Rusia.

Beberapa ajaran Unification Church antara lain, sebagai berikut:

a. Mereka mempunyai keyakinan bahwa Tuhan adalah unik dan merupakan zat tunggal (single being), sehingga. mendekati pada keyakinan atas monoteisme. Tuhan adalah sumber kesempurnaan dan karenanya mempunyai nilai-nilai yang bersifat cerdas, serta kuat dan jantan. Sedangkan, Roh Kudus yang diyakini umat Kristen selama ini dinilai oleh gereja Unifikasi sebagai jiwa yang mengan­dung sifat-sifat kelembutan (feminin).

b. Adam dan Hawa diyakini telah melakukan hubungan seksual di luar pernikahannya, di surga. Kemudian Hawa berbuat dosa besar dengan melakukan perselingkuhan dengan setan Lucifer (Eve had an affair with the Lucifer) yang menyebabkan Hawa menjadi lam­bang nafsu yang menurun kepada umat manusia. Dosa keduanya itu menyebabkan setan mampu melakukan kendali terhadap ma­nusia di muka .bumi. Gereja Unifikasi berhubungan erat. dengan Komunis yang dianggapnya sebagai bentuk ideologi yang terlahir dari peristiwa pertikaian kelas antara Kabil dan Habil.

c. Yesus adalah manusia pilihan yang terlahir tanpa dosa turunan, dan dia mati sebagai manusia. Sedangkan, yang dimaksudkan dengan kebangkitannya adalah dalam bentuk semangat atau ajarannya yang rnurni bukan bangkit dalam bentuk fisik. Dengan kebangkitan ajarannya itu menyebabkan setiap orang rnampu menjadi "Yesus" atau menjadi "juru selamat.". Mereka yang menjalankan misi Yesus berhak menerima anugerah untuk bersanding dengan Yesus, pada saat dia mati.

d.Salah satu tujuan dari Unification Church yang diilhami oleh gerakan Ilmunasi Komunis adalah membangun satu gereja dunia yang satu, mempersatukan seluruh ajaran agama, khususnya agama Kristen yang telah terserak di bawah pengawasan Unification Church.

Walaupun tidak dimasukkan ke dalam ajarannya yang resmi, para pengikut Unification Church yakin bahwa Yesus dilahirkan kembali antara tahun 1917 dan 1930 di Korea. Dia akan dikenal sebagai manusia sempurna yang akan menikahi wanita sempurna pula untuk mengemban misi sebagai "bapak" dari seluruh umat manusia (true spiritual parents of humankind). Dan para pengikutnya yakin bahwa yang dimaksudkan adalah Sun Myung Moon yang telah me­nikah dengan Han Ja Han sebagai reinkarnasi dari Adam dan Hawa.

f. Pernikahan massal diantara anggota merupakan salah satu ciri ajaran Unification Church. Para anggota gereja diwajibkan hanya menikah dengan sesama anggotanya dengan cara saling mengenal, kemudian mereka dinikahkan oleh pimpinan gereja melalui pem­berkatan yang disebut "perayaan pemberkatan" (the holy wine ceremony). Selama tiga hari sampai satu minggu, para pasangan dilarang melakukan hubungan seksual walaupun sudah resmi dinikahkan.

g. Jemaat Unification Church merayakan beberapa hari besarnya antara lain: Hari Tuhan, Hari Orang Tua, Hari Kanak-Kanak, dan Hari Kelahiran Orang Tua Kebenaran (True Parent's Birthday).

Dari aliran atau sekte-sekte tadi, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sempalan tersebut banyak berasal dari cara penafsiran terhadap ketuhanan Yesus, berkaitan dengan beberapa ayat dalam Bibel yang diyakini sebagai kebenaran dan mendorong dirinya untuk mempro­pagandakannya kepada umat manusia. Aliran dengan segala macam pemahamannya tidak lain merupakan sebuah gerakan untuk me­malingkan umat manusia dari keyakinannya beragama agar mengingkari keyakinannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Para pemimpin sekte tersebut merasa mendapatkan panggilan atau ditunjuk Tuhan untuk mengemban amanat suci atau wakil dari Yesus Kristus untuk mengajak umat manusia menuju kepada keselamatam (the salvation).

b. Sekte-sekte tersebut terobsesikan oleh isi Kitab Wahyu di dalam Perjanjian Baru tentang hari kiamat (the Armageddon) dan turunnya kembali Yesus untuk melawan kejahatan dan membangun dunia baru selama seribu tahun.

c. Beberapa sekte melihat hubungan antara bumi, manusia, dan makhluk angkasa luar (UFO), sebagaimana terlihat dalam ajaran Solar Templar dan Heaven's Gate.            

d. Sekte-sekte yang ada di lingkungan Kristen tersebut mempunyai penafsiran tentang Tuhan sebagai tunggal dan tidak mengakui konsep Trinitas.           

e. Beberapa sekte, khususnya setanisme sangat dipengaruhi oleh cara berpikir bebas yang disusupkan oleh gerakan "neo-zionisme-Iluminasi dan freemason", sehingga umat beragama kufur dari keimanan yang diyakininya selama ini. Sehingga secara keseluruhan,       aliran dan pemahaman tersebut merupakan sebuah gerakan besar yang secara global membentuk satu konspirasi, jaringan, dan organisasi yang rapi untuk mengafirkan umat beragama (kafirisasi).

Sebenarnya masih banyak lagi aliran atau sekte. Dan akan terus berkembang sesuai dengan tujuan dari neo-zionisme dan Iluminasi, yaitu untuk menciptakan satu pemerintahan; satu moneter, satu agama, dan satu warga negara (novus ordo seclorum). Beberapa aliran memang tidak murni dari penafsiran Bibel, melainkan merupakan sinkretisasi atau dipengaruhi oleh agama-agama lokal, terutama Hindu. Misalnya, Hare Krisna, Eckankar, Saneria la Regla Rucumi, Scientology, dan Christian Science.

13. Freethought

Gelombang modernisasi telah membuat berbagai pemikiran tersebar dengan cepat dan simultan dengan memanfaatkan berbagai media supramodern. Salah satu dari pemikiran yang saat ini sedang berderap maju memasuki alam pikiran manusia di seluruh pelosok dunia adalah freethought (berpikir bebas) atau lebih tepatnya berpikir dengan melepas­kan diri dari berbagai nilai atau dogma agama. Selama kerangka berpikir masih memakai stigma agama, maka itu belumlah termasuk atau di­kategorikan sebagai seorang pemikir yang bebas (freethinker). Mereka berkata:

"Berpikir bebas adalah berpikir rasional. Berpikir bebas menyebab­kan Anda bebas memakai jalan pikiran Anda sendiri. Sebuah cara berpikir yang dinamis, bebas dari segala kendala ortodoks dan bebas pula pikiran Anda untuk diuji."

(Freethought is reasonable. Freethought allows you to do your own thinking. A plurality of individuals thinking, free from restraints of ortodoxy, allows ideas to be tested, discarded, or adopted ).

Bagi mereka, cara berpikir bebas nilai seperti ini merupakan satu­-satunya jalan untuk mencapai kebenaran dan satu-satunya instrumen atau alat bagi para pencari kebenaran sejati (the truth seeker) guna mewujudkan gagasannya secara realistis; teruji dan nyata. Itulah sebab­nya, para freethinkers menolak dogma-dogma agama. Karena bagi mereka, agama merupakan penjara berpikir, sebuah perbudakan yang nelangsa yang harus dimusnahkan di muka bumi ini. Agama merupakan sumber konflik dan eksploitasi yang bertentangan dengan hak asasi manusia. Inilah propaganda baru yang mereka sebarkan untuk meng­goda iman umat beragama. Ideologi Dajal yang sedang berhadapan muka dengan para mujahidin Islam untuk menyelamatkan martabat keunggulan agama terhadap kesombongan mereka.

Dengan sombongnya mereka mengakui bahwa cara berpikir agama adalah sebuah kepalsuan. Agama hanya melahirkan berbagai kesengsaraan, mendorong manusia untuk berperang; perbudakan, seks, rasial, dan anti dengan homoseksual.

Dengan penuh kesombongan, mereka mengatakan bahwa ke­baikan bukanlah monopoli ajaran agama. Banyak orang-orang modern yang melahirkan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan memberikan kontribusi terhadap peradaban manusia, justru bukan dari kaum agama melainkan para pemikir bebas, seperti: Albert Einstein, Charles Darwin, Thomas Edison, Bertrand Russell, Sigmund Freud, dan Friedrich W. Nietzche. Pokoknya, seseorang hanya pantas disebut sebagai pemikir bebas selama tidak terikat oleh dogma, keyakinan agama, dan mesianisme. Bagi pemikir bebas, wahyu dan iman adalah tidak sah (invalid) dari sistem berpikir modern, bahkan merupakan suatu penipuan dan ilusi belaka. Itulah sebabnya, mereka.mendefinisikan pemikir bebas sebagai orang yang melihat agama dengan dasar rasio, bebas dari pemikiran tradisional, kekuasaan, atau otoritas agama. Mereka mengakui bahwa yang termasuk dalam kelompok pemikir bebas adalah kaum ateis, agnostik, dan rasionalis (freethinker is a person who forms opinions about religion on the basis of reason, independently of tradition, authority. Freethinkers include atheists, agnostics, and rationalist)

Mereka mengakui bahwa dirinya merupakan pahlawan ilmiah yang memberikan sumbangan terhadap kemajuan peradaban manusia tanpa direpotkan oleh urusan dogma agama. Pemikir bebas adalah sosok manusia ilrniah yang melandaskan pemikirannya pada objektivitas, pembuktian dengan fakta yang diakui secara universal. Sebaliknya, agama tidak dapat dijadikan sebagai sandaran ilmiah. Karenanya tidak dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan dunia yang damai.

Bila umat Islam menyimak kembali ayat an-Naml ayat 82 tentang pemunculan dabbah dari bawah bumi, niscaya menjadi sangat waspada bahwa dabbah tersebut telah muncul dengan nyata di hadapan kita. Mereka yang selama ini menjadi bahaya laten, tersembunyi, dan meng­organisasikan dirinya dalam bentuk konspirasi rahasia, akan segera menampilkan sosok dirinya, yaitu "gerakan kafirisasi" yang akan me­manfaatkan slogan-slogan aktual guna mengikuti arus perkembangan masyarakat. Mereka akan menjadi pendompleng nyata dalam arus tersebut. Dalam alam demokrasi, umat lslam terutama para cendekiawan dan ulamanya harus segera membentengi diri umatnya dari terpaan "buldozer kafirisasi" ini. Metode dan keteladaan dakwah merupakan salah satu benteng tersebut, di samping menanamkan satu metode berpikir yang mampu menyaingi derasnya arus globalisasi yang meniup­kan berbagai ideologi yang dianggap "baru" oleh orang awam:

Freethought merupakan awal, bahkan "ibu kandung" dari berbagai ideologi kafirisasi yang berusaha untuk membongkar keimanan menuju kepada penolakan total terhadap agama. Dari mereka itu akan lahirlah sekularisme, ateisme, unitarian ateis, universalisme, dan humanisme sekuler. Sungguh ini semua merupakan sebuah konspirasi kaum kafir yang saling bergandengan tangan untuk menghancurkan agama samawi. Dengan kata lain, dapat kita simpulkan bahwa Dajal tidak lain adalah ideologi yang selama ini bergerak di bawah tanah bagaikan dabbah yang laten, kini muncul dengan gagah berani dan sombong menantang kapasitas berpikir dan kesatuan umat Islam. Ketahuilah bahwa kelompok kafir ini bersatu padu untuk menghancurkan umat Islam dan kaum beragama. Dengan penuh "heroisme spartanistik" mereka menggembleng dan merekrut anggotanya, seraya melakukan cuci otak (brainwashing) sehingga para pengikut kafir itu menjadi sosok manusia militan yang siap menghantam.Islam. Mereka tidak akan segan menebar teror dan meng adu domba, seraya menebarkan benih-benih fitnah yang keji, sehingga diantara umat Islam saling curiga dan saling mencabik: Ketika umat Islam dibenturkan dengan sesamanya, juga dengan kaum agama lainnya, maka mereka dengan bangga segera merayakannya dengan penuh kemenangan. Sebab itu, tidak ada lagi waktu untuk berbasa-basi menghadapi musuh yang nyata ini, hal ini sebagaimana firman Allah:


"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang­-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu mem­belakangi mereka (mundur)." (al-Anfal:15).

Mundur atau berpangku tangan dari kancah perjuangan untuk mempertahankan iman adalah kenistaan yang paling durjana. Kebodohan apalagi yang paling bodoh, kecuali mengkhianati Allah dan Rasul-Nya. Persyaratan, perjuangan untuk menghadapi berbagai ideologi yang dilahirkan dari cara berpikir bebas ini, sudah nyata digariskan Al-Qur'an, sebagaimana firman-Nya:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila hamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (al­Anfal: 45-46).

Jaringan baik dalam bentuk konspirasi maupun lembaga budaya yang bersifat internasional telah mengepung umat Islam dari segala penjuru. Jaringan tersebut dengan tujuan mengafirkan para pemeluknya agar mengikuti millah dalam bentuk sikap budaya politik atau tata cara kehidupan yang tidak agama.

Ke manapun arah mata memandang, niscaya kita akan melihat jaringan tersebut yang benar-benar kokoh, dan seakan-akan sulit kita tembus. Mereka akan menciptakan semacam frustrasi sosial di kalangan umat beragama, sehingga tanpa sadar ada semacam bisikan dari lubuk hatinya untuk membenarkan ajaran kafirisasi tersebut. Umat beragama semacam guncang.

14. Freedom of Religion

Sebagai kelanjutan dari gerakan Freethought, gerakan kafirisasi yang paling menonjol akhir-akhir ini adalah sebuah gerakan pemikiran untuk melepaskan segala pengaruh agama terhadap pemerintahan yang disebut sebagai Freedom of Religion (sekalurisme-ateis) yang dengan tegas menentang segala campur tangan dogma agama terhadap peme­rintah.

Mereka membanggakan model negara Amerika yang makmur dan sejahtera dikarenakan jasa Thomas Jefferson yang telah meletakkan dasar sekuler, sebagaimana ucapannya di hadapan Dunbary Baptist (1802):

"Legitimasi pemerintah hanyalah mengambil tindakan bukan atas dasar pendapat. Pandangan perorangan harus dinilai sebagai pendapat pribadi. Pernerintahan kami tidak mempunyai hak untuk mempropagandakan agama atau ikut campur urusan pribadi."

(The legitimate powers of government reach action only, and not opinions. Personal views are just that personal. Our government have no right to promulgate religion or to interfere with private).

Mereka membanggakan pula bahwa kejayaan Amerika dikarenakan aspirasi sekuler yang sejak awal ditanamkan sehingga tidak terjadi dominasi agama atau pengaruh dogma yang irasional terhadap kemajuan bangsa Amerika. Para negarawan Amerika, seperti Benjamin Franklin, John Adams, Thomas Jefferson merupakan "bapak bangsa Amerika" yang telah menetapkan satu tonggak yang sangat jitu dan tidak dapat digugat melalui moto bangsa Amerika, "e. pluribus unum" (semacam dengan moto Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika). Kalau saja agama menjadi fondasi dan moto negara, niscaya sejarah bangsa Amerika tidak akan mengalami peradaban sejarah seperti saat ini. Dengan sombong­nya, mereka menuding kaum agamawan, khususnya Protestan dan Katolik sebagai kaum fundamentalis, sebagaimana ditulis oleh Anne Gaylor:

"Kaum fundamental Protestan dan kelompok sayap kanan Katolik ingin memaksakan kehendaknya melalui moralitas yang dangkal, melawan hak asasi wanita, kebebasan beragama minoritas, ateis, waria, dan hak kaum homo dan lesbi, serta hak masyarakat sipil. Sejarah telah menunjukkan bahwa hanya kebinasaan yang diberi­kan oleh adanya kesatuan gereja dan negara"

(Fundamentalist Protestant and right- wing Catholics would impose their narrow morality on the rest of us, resisting women's rights, freedom for religious minorities and unbelievers, gay and lesbian rights, and civil rights for all. History shows us that only harm comes of uniting church and state).

Walaupun mereka mengatakan bahwa menghargai hak-hak pribadi termasuk beragama, juga sebagai bagian dari hak asasi manusia, pada dasarnya ideologi sekuler telah menjadi sebuah ideologi yang anti terhadap adanya pengaruh-pengaruh agama, sebagaimana kaum freethinker yang menjadi pelopor ideologi tersebut.

Moralitas negara hanya ada pada hukum. Tidak ada apa pun kecuali hukum. Konstitusi adalah "Tuhan" bagi seluruh manusia yang mengaku warga negara Amerika. Segala sesuatu dapat berjalan dan ditempatkan sesuai dengan hak asasinya, selama ia mengikuti aturan main dan konstitusi. Moralitas yang dikenal hanya ada satu, yaitu hukum.

Gerakan ini, tentu saja secara sadar maupun tidak sadar telah "dipasarkan" ke seluruh dunia. Hak asasi manusia--yang dijadikan primadona untuk menguasai dunia--merupakan senjata yang paling ampuh untuk ikut campur tangan ke seantero pelosok bumi. Mereka ingin memaksakan model ideologi yang menafikan dogma agama, sesuai dengan ajaran Adam Weishaupt: "membangun dunia baru" (novus ordo seclorum) .

Bagi mereka, kekuatan adalah sumber segala-galanya. Dengan kekuasaan dan kekuatan, mereka mampu mendikte negara mana pun, dan mereka tidak.segan pula mengirimkan pasukan Dajalnya untuk menundukkan kaum atau bangsa yang dianggapnya melecehkan wibawa diri mereka.

Karena itu, tidak ada alasan bagi kaum beragama untuk bercerai-berai atau saling bertikai, karena musuh bersama umat beragama yang sebenarnya adalah Dajal, para penipu global yang telah melebarkan jaringannya di setiap sudut kehidupan. Tontonlah televisi; para selebritis, iklan, serta berbagai pertunjukan musik, dan sebagainya. Semuanya hampir terlepas dari tali moral agama.

Gambar 14: Jaringan Dajal sebuah Gerakan Kafirisasi Global

D. Memperkokoh Barisan Umat

Ini adalah sebuah perintah Allah dan sekaligus sebagai aksioma Ilahiah. Bila umat tercerai-berai, berkelompok (firqah) dalam bentuk puing-puing kecil, mana mungkin mampu mengalahkan raksasa "bul­dozer kafirisasi"?

Ketika musuh sudah mengacungkan tinjunya. Ketika panji-panji kafirisasi telah menancapkan tiangnya di setiap sudut kehidupan, ke­bodohan seperti apa yang paling pantas ditudingkan ke hati kita semua, kecuali perpecahan karena kehilangan pimpinan.

Sebab itu, getarkan jiwa nurani kita semua. Kalahkan segala ambisi diri yang akan menjadi penghalang persatuan. Buang jauh jauh segala ashabiyah. Berhentilah beretorika untuk menolak persatuan umat (ittihadul-ummah) ini. Sungguh umat Islam membutuhkan satu ke­pemimpinan. Bukankah domba-domba yang diterkam srigala adalah domba yang menyempal dari kelompoknya? Karenanya, hati nurani kita semua ditantang agar tidak ada lagi satu gelintir umat pun yang kehilangan pegangan panutan. Karena jiwa sudah putih bersih, apa pun yang disodorkan kepada kita, asalkan untuk kejayaan Islam dan kaum mus­limin, dengan hati penuh bahagia kita akan menerimanya. Kalaupun Majelis Ulama dijadikan sebagai Dewan Imamah tempat kata putus diambil, kita pun tidak pernah beretorika untuk menolaknya. Mengapa? Karena musuh sudah satu langkah di hadapan kita dan siap menohok jantung iman kita semua.

Kita sedang dalam kondisi perang. Perang ldeologi global yang memorak-porandakan seluruh tatanan kehidupan iman. Karenanya persyaratan untuk memenangkan peperangan ini hanyalah memper­kokoh persatuan, membangun satu wawasan, satu kepemimpinan, serta satu harakah yang kokoh sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-­Nya dengan barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti ba­ngunan yang tersusun kokoh." (ash Shaff: 4).

1. Zikirlah Sebanyak-banyaknya

Zikir yang menggentarkan jiwa karena kerinduan kepada Allah SWT melahirkan zikir aktual. Hal itu lindap dalam rasa cinta kepadaAllah (mahabbah lillah) yang tiada tara. Ketika musuh-musuh Allah sedang memfitnah dengan cara mengganggu dan menggoncangkan hamba-­Nya, maka zikir dan jihad fisabilillah-lah sebagai jalan keluarnya.

Zikir melahirkan kewaspadaan. Sehingga perintah Allah agar kita berzikir sebanyak-banyaknya, berarti seluruh umat Islam yang telah menjual dirinya kepada Allah harus waspada sepenuhnya terhadap gerakan musuh-musuh Allah. Mereka tidak saja melakukan teror kepada para pemimpin Islam, tetapi melakukan pula gerakan "cuci otak" di kalangan kaum muda dengan berbagai budaya duniawi-matrialistik dengan mengatas-namakan kebebasan berpendapat.

Gerakan kafirisasi ini telah nyata di hadapan kita. Islam telah dikepung, sehingga seharusnya kita sadar dengan perintah Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-­orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu mem­belakangi mereka (mundur)." (al-Anfal:15).

Tidak ada kata "mundur" bagi umat Islam untuk mempertahankan jati diri dan akidahnya dalam menghadapi musuh yang nyata ini. Jiwa militan harus tampil, para ulama dan mujahid harus segera mengambil tindakan konseptual agar kaum kafir tersungkur membatalkan niat buruknya untuk memecah belah umat Islam.

2. Penuhi Masjid dan Majelis Taklim

Bagian dari semangat zikir harus diteruskan dalam bentuk yang nyata dengan memenuhi masjid-masjid dan majelis taklim. Inilah salah satu cara untuk menggalang kesatuan dan persatuan umat serta men­jadikan masjid sebagai pelabuhan hati umat Islam. Masjid yang telah dibangun dengan gaya arsitektur indah dengan biaya yang mahal, seakan-akan meratapi nasibnya karena sepi dari jamaah. Masjid menetes­kan air matanya karena masjid sudah berubah bagaikan "kuburan Cina", bagus bangunannya, tetapi hampa roh jihadnya. Masjid yang indah dengan bahana suara pengeras suara menggelegar dan menerpa seluruh sudut kehidupan, tetapi sepi dari zikir dan muru'ah Islamiyah. Sebagai­mana bait berikut:

Lihatlah masjid di hadapanmu
Indah bangunannya mahal harganya
Tengok dan masuklah
Reguk dan nikmatilah ratapannya

Mihrab berukir itu telah mulai lapuk
Tikar dan karpet mulai mumuk
Bukan penat menyangga jiwa gemuruh
Tetapi terlalu lama tak lagi disentuh

Lihatlah masjid di hadapanmu
Ketika muazin melaungkan mutiara Ilahi
Angin menerpa sepi
Fajar berlalu mengiringi mimpi
Membalut jiwa yang telah lama mati

Masjid semakin menjerit
Takutkan diri bagaikan fosil
Seperti Borobudur dan Taj Mahal

Tidakkah jiwamu tergetar
Bila seribu tahun lagi ada anak kecil yang bertanya
Wahai kakek, bangunan apakah yang berkubah ini?
Dan sang kakek berkata, "Wahai cucuku, kata orang namanya 'Masjid'."
Zaman dahulu nenek moyang kita beragama Islam dan inilah tempat ibadah
Tempat para turis kafiri mencuci mata.

Masjid semakin menangis
Karena dibangun sekadar saksi sejarah
Fosil tanpa jiwa muru'ah !
Audzubillah min dzaalik

Kadang-kadang, kita diusik sebuah pertanyaan, masih perlukah membangun masjid lagi? Sedangan masjid yang ada pun sepi dari umat. Jawaban berpulang kepada kita. Tentu saja, masjid masih perlu dibangun karena pertimbangan rasio penduduk pemeluk Islam, tetapi jauh lebih penting dari sekadar membangun masjid secara kuantitas, adalah upaya kita semua menjadikan nilai masjid sebagai pelita umat dan melahirkan berbagai kegiatan yang berkualitas. Masjid harus kita jadikan pusat perjuangan umat

3. Jauhkan Silang Sengketa

Jangankan memenangkan peperangan global, sedangkan me­menangkan pertempuran skala kecil pun diragukan untuk menang, bila kita semua pecah dan berselisih yang akan memperlemah dan me­lengahkan perhatian dari tatapan musuh di sekitar kita. Harus disadari bahwa perpecahan itu bukanlah datang dari kita, tetapi seringkali kita terperangkap dalam strategi neo-zionisme Dajal melalui gerakan me­mecah belah. Mereka membuat "kemasan fitnah" yang cantik, seakan-­akan itu benar adanya. Setelah itu, mereka melemparkannya ke tengah-­tengah umat Islam. Bila umat Islam tidak tabayyun (memeriksa dengan teliti kebenaran fitnah tersebut) dan bereaksi untuk membuat analisis, bahkan menambah rumor tersebut. Apabila hal ini ada di hati kita, niscaya kita telah ikut berpihak untuk memenangkan keberhasilan gerakan kafirisasi tersebut. Dan tanpa disadari, sesungguhnya kita telah "bunuh diri" karena ikut memasarkan fitnah tersebut.

E. Membangun Sistem

Bila kita menyimak sejarah Rasulullah saw. dengan nyata benar bahwa yang diletakkan oleh ajaran Islam adalah hamparan sistem kehidupan yang terkonsep dengan sempurna (syumul-kamil) di atas landasan tauhid.

Sistem yang kita maksudkan adalah sebuah visi dan keyakinan yang merangkum mekanisme aturan kehidupan secara menyeluruh. Di dalam membangun sistem tersebut harus diletakkan dasar-dasar fundamental, sehingga mekanisme kehidupan dapat berjalan dengan baik, yaitu sebagai berikut:

a. Menumbuhkan pribadi-pribadi, khususnya para pemimpin yang jujur atau berakhlak mulia, melalui tindakan keteladanannya. Tanpa adanya pribadi atau pemimpin yang mendemonstrasikan uswatun hasanah, maka akan sulit mekanisme dari sistem tersebut di­laksanakan. Untuk itu, sistem harus dipagari dengan "ganjaran dan hukurnan" sehingga setiap pribadi menjadi seorang ahli atau profe­sional dalam bidangnya.

b. Mekanisme kontrol merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelaksanaan sistem tersebut. Sehingga, membuka koridor partisipasi umat secara demokratis. Lapisan rakyat yang paling bawah dan tidak terdengar suaranya sekalipun diberikan tempat untuk me­laksanakan mekanisme kontrol melalui berbagai saluran dan pranata sosialnya. Sebagaimana Umar bin Khaththab ra memberi ruang yang luas kepada rakyat untuk mengkritik kepemimpinan­nya, karena dia sadar bahwa menjadi pemimpin, berarti menjadi pelayan rakyat. Menjadi seorang birokrat, berarti seorang pengabdi rakyat yang sebenarnya, untuk rakyatnya.

c. Menjadikan hukum sebagai sumber aturan dan mekanisme ke­giatan kehidupan. Hukum yang mandul atau berlaku tidak adil akan menjadi pedang tajam, melainkan akan menghancurkan kehidupan bermasyarakat. Ketidakadilan merupakan penyakit paling durjana dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

d. Dengan memiliki hukum yang kuat, sistem yang jelas, serta akhlak yang jujur, niscaya umat Islam akan mampu membangun dirinya dan memperkuat benteng kehidupannya dari serangan kaum Dajal modern.

F. Persatuan Umat Beragama

Nyatalah bahwa gerakan kafirisasi tidak hanya menghantam umat Islam, tetapi juga umat beragama lainnya. Sehingga tidak lagi ada alasan diantara sesama umat beragama saling curiga dan lengah dari upaya jaringan kaum neo-zionisme Dajal yang sangat senang melihat pertikaian diantara sesama umat beragama dan konflik di lingkungan intern umat beragama tersebut.

Tidak ada satu pun umat beragama yang sudi nilai-nilai sakralnya dihujat atau dicabut dengan halus maupun paksa oleh sebuah gerakan yang antiagama. Karenanya, tidak ada kata kunci paling bertuah bagi umat beragama, kecuali harus saling bergandengan tangan untuk membentengi umat beragama dari serangan neo-zionisme tersebut. Jauhkan kecurigaan diantara sesama umat beragama. Dan kalaupun ada perbedaan, maka jadikanlah perbedaan tersebut hanya untuk konsumsi ke dalam. Carilah nilai-nilai persamaan dimana seluruh umat beragama dapat berperan untuk kesejahteraan manusia.

G. Gerakan Islah Mujahid Dakwah Dengan Wawasan Global

Menyadari kenyataan bahwa perang global telah berlangsung dan di setiap penjuru "tentara setan" menggempur umat beragama, khusus­nya para generasi muda agar bersikap hidup sekuler ateistik, para juru dakwah sudah harus menampilkan dirinya sebagai sosok ulul al-Bab (­yang diteladani) juga sebagai sosok mujahid dakwah dengan bobot intelektual dan wawasan yang mondial. Pendekatan dakwah harus bersifat total. Ada semacam "virus" dakwah di hati umat Islam, sehingga setiap pribadi tampil untuk menjadi juru bicara harakah Islamiyah. Tidak ada satu umat pun yang berpangku tangan dari urusan agamanya. Dia harus terlibat, peduli, dan menenggelamkan dirinya dalam dunia yang mengakhirat, urusan akhirat yang mendunia. Semuanya bersatu padu untuk menghadapi derap langkah "buldozer kafirisasi" yang telah jelas gemuruhnya terdengar dan menghantam kehidupan umat beragama.

Para mujahid dakwah harus mampu memberikan jawaban-jawaban sekitar permasalahan umat dengan pendekatan multidisiplin mengingat segala permasalahan kehidupan tidak dapat hanya dipecahkan dengan retorika umum yang sederhana, melainkan membutuhkan pemecahan analisis, sehingga mampu mencerdaskan umat dalam menghadapi segala tantangan kehidupannya. Sebagai contoh adalah bidang pe­mikiran yang akan dilontarkan oleh para freethinker, ateis, dan sekuler matrialistik terhadap eksistensi agama dan sistem keimanan umat beragama harus dijawab secara tuntas, mendasar, dan mematikan logika berpikir mereka.

Di bawah ini, kami sampaikan beberapa logika yang sering diajukan kaum freethinker yang harus kita jawab dan sikapi secara cerdas, misal­nya sebagai berikut:

1. Pendekatan ilmiah telah melahirkan berbagai ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Peradaban manusia ditentukan oleh cara berpikir rasional, objektif, dan bisa dibuktikan secara ilmiah pula. Agama adalah dogma, seluruh pemikirannya tidak berangkat dari nilai objektif yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Dan setiap pe­mikiran yang tidak ilmiah adalah bentuk penipuan. Oleh karenanya, agama adalah cara berpikir ilusi (khayalan) yang penuh dengan dogma dan penipuan.

2. Sistem berpikir dan falsafah kehidupan menentukan corak budaya dan tata cara manusia bermasyarakat dan bernegara. Nyatanya, negara-negara sekuler di Eropa telah menunjukkan bukti objektif sebagai satu negara yang makmur dan maju. Adakah satu negara dengan sistem agama (Islam khususnya) yang mampu bersaing dengan negara sekuler, adakah contoh nyata negara dengan basis Islam yang maju dan makmur? Nyatanya di dunia dengan sistem agama, justru sering terjadi konflik dan kurangnya penghargaan terhadap nilai hak asasi manusia, terutama wanita. Sangat berbeda dengan negara sekuler yang damai, hak asasi manusia ditempatkan proporsional, bahkan hanya menempatkan hak wanita yang sama, tetapi memberikan pula tempat terhadap hak kaum homoseksual, lesbian, dan sebagainya.

Masih banyak lagi pemikiran-pemikiran seperti itu yang harus dijawab oleh para mujahid dakwah, khususnya memberikan satu metode berpikir yang baru untuk para generasi muda, sehingga mereka menjadi generasi rabbaniyah yang cerdas secara intelektual dan moral, kuat secara pikir dan zikir, serta menjadi manusia unggul (al-insanul kamil) yang siap menghadapi persoalan logika yang disodorkan kaum ateis sekuler tersebut.

H. Pola Pendidikan Dini

Tidak bisa disangkal bahwa pola pendidikan moral agama sejak usia dini (pada masa kanak kanak) merupakan salah satu kunci untuk mem­bentengi iman. Oleh karenanya, seluruh umat Islam harus terlibat dalam irama tantangan global sehingga mampu mempersiapkan putra-putrinya mengarungi samudra global yang penuh dengan ranjau dan godaan ini. Umat Islam harus dibentuk sebagai "mujahid" yang memberikan nilai nilai moral, intelektual, serta etika pergaulan yang berorientasi kepada aktualisasi yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam bentuknya yang dapat direalisasikan dan memberikan jalan keluar dalam kehidupan yang dihadapinya. Agama tidak hanya sederetan hafalan dan ikatan normatif, tetapi dipresentasikan pula dalam bentuk yang aktual dan aplikatif. Agama menjadi satu bentuk yang memikat karena menyentuh langsung kegairahan hidup. Itulah sebabnya, pemerkayaan terhadap metode, materi, dan wawasan para mujahid dakwah, ustaz, ulama, dan orangtua dari keluarga muslim harus selalu mengalir dengan dinamis seirama dengan semangat Al-Qur'an dan Sunnah Rasul yang membumi.

Insya Allah, kita sebagai kaum muslimin yang diridhai-Nya, ­dengan ikhtiar kita untuk melaksanakan dan menegakkan risalah dinul­haq Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad saw, serta persatuan umat, kita dapat memerangi konspirasi global kaum kafir zionis Dajal beserta Dajalnya.



Sumber : images.deevisnovanto.multiply.multiplycontent.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan